News Update :

Mengapa Manhaj Salafus Sholeh ?

Saturday, April 12, 2014

Buat bekal agar semakin mantap melangkah di
atas manhaj yang haq. Supaya bermanfaat
untuk diri saya sendiri dan juga shahabat tholabul 'ilmi yang lain, dan berusaha mengamalkan surat al-'asr, untuk
selalu tawashoubil haq.
Pastinya sebagian dari umat Islam sudah
memahami apa itu manhaj? salaf? dan manhaj
salaf? Secara bahasa manhaj adalah jalan. Salaf
artinya terdahulu, yang dimaksud para salaf adalah
generasi sahabat, tabi'in dan tabiut tabi'in. Manhaj
salaf adalah sebuah metodologi dalam memahami
Al-Qur'an dan As-sunnah yang merujuk pada
pemahaman tiga generasi terbaik. Namun, untuk
memahami istilah salaf, kita harus lihat dari dua
pengertian berikut:
1. Sisi qudwah (keteladanan), mereka yaitu tiga
generasi pertama dan terbaik dalam Islam.
Siapa lagi kalau bukan sahabat, tabi'in dan
tabiut tabi'in.
2. Sisi manhaj (metode), mereka tidak terbatas
pada tiga generasi awal, namun juga termasuk
setiap muslim yang mengikuti manhaj mereka
hingga yaumul qiyamah. Setiap orang yang
iltizam dengan manhaj salaf maka mereka
adalah pengikut salaf. Namun perlu diingat
bahwa mengikuti salaf tidak cukup dengan
menyebut dirinya "salafy", namun harus
dibuktikan dengan amalan, Dan hendaknya kita
berhati-hati jangan sampai terjerumus kedalam
kelompok, tapi ini adalah manhaj salafus sholeh
adalah menjalankan Islam berdasar Al-Qur'an
dan Sunnah sesuai dengan pemahaman orang
orang sholeh yang terdahulu.(pen,)
Istilah salafus shalih memiliki beberapa nama lain
yang sama-sama menunjuk kepada sahabat, tabi'in
dan tabiut tabi'in serta umat Islam yang mengikuti
manhaj mereka dalam memahami Al-Qur'an dan
As-Sunnah. Beberapa nama tersebut adalah:
1. Ahlu sunnah wal jama'ah
2. Ahlu hadits
3. Ahlu atsar
4. Firqah najiyah
5. Thaifah manshurah
Diantara banyak jalan dalam memahami Al-Qur'an
dan As-sunnah, mengapa kita mengikuti jalannya
para salafus shalih? Penjelasannya dapat kita lihat
dalam Al-Qur'an, Hadits maupun perkataan para
salaf. Dalam Al-Qur'an dijelaskan dalam:
1. QS. An Nisa’ :115 “Dan barangsiapa yang
menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan
orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu
dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan
Jahannam itu seburuk-buruknya tempat
kembali.”
2. QS. Yusuf :108 “Katakanlah," Inilah jalan
(agama)ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah
dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan
aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik"
3. QS. Al Baqarah :137 "Maka jika mereka telah
beriman sebagaimana iman kalian, sungguh
mereka telah mendapat petunjuk. Namun jika
mereka berpaling, maka mereka sebenarnya
berada dalam permusuhan (dengan kalian /
kecelakaan).”
4. QS. At Taubah :117 "Sesungguhnya Allah telah
menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin
dan orang-orang Anshar, yang mengikuti Nabi
dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan
dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah
menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
kepada mereka,”"
5. QS. Al Hasyr :8-9 “(Juga) bagi para fuqara yang
berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan
dari harta benda mereka (karena) mencari
karunia dari Allah dan keridhaan-(Nya) dan
mereka menolong Allah dan Rasul-Nya.Mereka
itulah orang-orang yang benar. (9) Dan orang-
orang yang telah menempati kota Madinah dan
telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan)
mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang
yang berhijrah kepada mereka.Dan mereka
tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka (orang Muhajirin); dan mereka
mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas
diri mereka sendiri.Sekalipun mereka
memerlukan (apa yang mereka berikan itu).Dan
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
mereka itulah orang-orang yang beruntung. (10)
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka
(Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa:"Ya Rabb
kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara
kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami,
dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yang
beriman Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang"
6. QS. Al Baqarah : 143 “Dan demikian pula Kami
telah menjadikan kalian sebagai umat wasath
(umat yang adil dan pilihan) agar kalian menjadi
saksi atas perbuatan seluruh umat manusia…”
Selain dijelaskan dalam Al-Qur'an mengapa kita
mengikuti para salaf, dalam hadits juga dijelaskan
secara gamblang:
1. Dari Abu Sa’id dari Nabi beliau bersabda,”
Janganlah kalian mencela shahabatku demi Dzat
yang nyawaku berada di tangan-Nya, jika salah
seorang di antara kalian menginfakkan emas
sebesar gunung Uhud pastilah tidak bisa
menyamai segenggam infak mereka, tidak pula
setengahnya.”(H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud,
Tirmidzi)
2. "Aku wasiatkan kepada kalian (untuk mengikuti)
para shahabatku, kemudian (mengikuti) orang-
orang sesudah mereka (tabi’in), kemudian
orang-orang sesudah mereka (tabi’i tabi’in).
Setelah itu akan tersebar luas kebohongan,
sehingga seseorang akan bersumpah padahal ia
tidak diminta untuk bersumpah. Seseorang akan
memberi persaksian padahal ia tidak diminta
untuk bersaksi.Hendaklah kalian senantiasa
berjama’ah dan jauhilah berpecah belah.
Sesungguhnya setan itu bersama orang yang
sendirian, dan ia lebih menjauh dari dua
orang.” (H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
3. “Sepeninggalku nanti, kalian akan melihat
perselisihan yang sangat tajam, maka
hendaklah kalian (saat itu) mengikuti sunahku
dan sunah para khalifahku yang mendapat
petunjuk dan terbimbing (Abu Bakar, Umar,
Ustman dan Ali). Gigitlah sunahku dan sunah
mereka dengan gigi geraham kalian (pertanda
berpegang teguh dengan sangat erat—pent) dan
jauhilah setiap hal yang diadaadakan karena
setiap bid’ah itu sesat.” (H.R. Abu Daud,
Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)
4. Dari Irbadh bin Sariyah ia berkata,” Saya
mendengar Rasulullah telah bersabda,” Aku
telah meninggalkan kalian di atas jalan yang
lurus dan terang (sunah Rasul dan sunah
shahabat—pent), malamnya bagaikan siangnya.
Tak ada seorangpun yang menyeleweng dari
jalanku kecuali ia akan binasa (tersesat).
Sesungguhnya siapa di antara kalian yang masih
hidup (dalam waktu yang lama) akan melihat
perselisihan yang banyak. Maka ikutilah apa
yang kalian ketahui dari sunahku dan sunah
para khalifahku yang mendapat petunjuk dan
terbimbing, gigitlah (sunahku dan sunah
mereka) dengan gigi geraham kalian.” (HR. Ibnu
Majah dan Ibnu Abi ‘Ashim)
5. “Sebaik-baik manusia adalah generasiku,
kemudian orang-orang yang datang sesudah
mereka (tabi’in), kemudian orang-orang yang
datang sesudah mereka (tabi’i
tabi’in).” (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan
Ahmad)
6. Sebaik-baik generasi adalah generasi di mana
aku diutus, kemudian generasi orang-orang
sesudah mereka, kemudian generasi sesudah
mereka. Kemudian datang sesudah mereka
sebuah kaum yang menyenangi kegemukan,
mereka bersaksi sebelum diminta
bersaksi.” (HR. Muslim)
7. “Sebaik-baik generasi adalah generasi yang aku
ada di dalamnya, kemudian generasi kedua
(tabi’in) kemudian generasi ketiga (tabi’i
tabi’in).” (HR. Muslim)
Untuk semakin menguatkan kita dalam mengikuti
para salaf, mari kita simak perkataan salaf yang
menyebutkan keistimewaan para salafus shalih:
1. Ibnu Abbas berkata:“Janganlah kalian mencela
shahabat Muhammad. Sesungguhnya berdirinya
mereka sesaat bersama nabi itu lebih baik dari
amal salah seorang di antara kalian selama
empat puluh tahun.” Dalam riwayat imam
Waki’,” Lebih baik dari ibadah salah seorang di
antara kalian selama hidupnya.”
2. Ibnu Mas’ud berkata:“Sesungguhnya Allah
melihat hati hamba-hamba-Nya. Allah
menemukan hati Muhammad sebagai hati yang
paling baik, maka Allah memilihnya dan
mengutusnya sebagai Rasul-Nya. Kemudian
Allah melihat hati hamba-hamba-Nya. Allah
menemukan hati para shahabat Muhammad
sebagai hati yang paling baik. Maka Allah
menjadikan shahabat sebagai karena pembantu
nabi-Nya. Mereka berperang membela agama-
Nya. Maka apa yang dipandang baik oleh kaum
muslimin (para shahabat) adalah baik menurut
Allah, dan apa yang mereka pandang buruk
adalah buruk juga menurut Allah.”
Subhanalloh, gak ada alasan lagi untuk berpaling
dari manhaj salaf. Supaya tambah mantap, mari
kita pelajari keutamaan ulama` salaf yang
disebutkan oleh Dr. Gholib bin Ali `Iwaji dalam
bukunya "Firoq Ma`ashiroh" adalah sebagai berikut:
1. Mereka adalah orang-orang yang paling paham
dan mengerti tentang kebenaran.
2. Mereka adalah orang-orang yang sangat sayang
dan mencintai manusia (terutama orang-orang
yang beriman).
3. Mereka adalah manusia yang paling sedikit
dalam pertikaian antara sesama.
4. Mereka adalah orang-orang yang paling
bersegera untuk kembali kepada kebenaran dan
paling terdepan dalam mengamalkan kebenaran
tersebut.
5. Mereka adalah orang-orang yang paling pemaaf
dan santun terhadap orang yang menyelisihi
pendapatnya.
6. Mereka adalah orang-orang yang paling
tawadhu`, lembut dan tidak mencela orang lain.
Subhanallah, sungguh luar biasa pribadi para salaf.
3 generasi yang mendapat lisensi dari Rosululloh
sebagai generasi " TERBAIK". So, tidak ada kata
tidak untuk kita selalu beriltizam mengikuti manhaj
salaf. Mari kita berislam dan memahami Al-Qur'an
serta As-sunnah sesuai dengan pemahaman para
salafus shalih. Kepada siapa lagi kalo tidak
merujuk kepada mereka? Mereka adalah sebaik-
baik generasi. Sudahkah aqidah, akhlak, ibadah,
pemahaman, amalan, dakwah, gerak dan jalan
perjuangan kita seperti para salaf? Let's follow the
way of salaf, so you will be safe in the world and
hereafter. Ya Rabb, please guide us on the right
path.
Share this Article on :

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright BERSATU DALAM ISLAM 2012 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.