News Update :

BOIKOT PRODUCT YAHUDI DAN PEDAGANG POLITIK!

Wednesday, December 5, 2012


Amjad Arrar
Pada saat polemik ramai di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya soal boikot komoditas produksi Israel yang kemudian melahirkan sikap hormat dari aktivis kampanye boikot produk Israel. Namun sayangnya, kecaman justru muncul karena infiltrasi komoditas Israel di pasar-pasar negara-negara Arab dan negara Islam. Di Mesir,  warga menemukan produk susu dan daging beku Israel di toko-toko di sejumlah kota Mesir. Padahal kita yakin bangsa Mesir anti normalisasi dengan Israel dengan segala bentuknya.
Beberapa hari lalu, aparat intelijen Libanon menemukan sejumlah kaleng dan furniture yang berlebelkan bahasa ibrani di dalam sebuah kontener dalam perjalanan masuk pelabuhan Beirut. Ini bukan yang pertama, produk Israel ditemukan di Libanon. Sebelumnya pernah diungkap barang impor masuk Libanon bernilai ribuan dolar USD melalui negara ketiga setelah lebel penandanya diubah. Dalam kasus lain pernah disita peralatan kecantikan dan rambut berasal dari Israel. Dan setiap saat ada tuntutan untuk melakukan akurasi dan investigasi bagaimana mendapatkan itu selalu menguap investigasinya dan tidak muncul hasilnya.
Kita sadar bahwa perasaan umum di dunia Arab dan Islam mayoritas anti Israel yang tidak pernah berhenti melakukan permusuhannya terhadap bangsa Arab sejak tahun 1948 bahkan setelah Israel kalah di tahun 2006. Dalam mempersiapkan agresi barunya, Israel mengkader pada agennya dan memasang alat penyadap untuk menembus jaringan komunikasi sampai melanggar kedaulatan Libanon. Agaknya, memang ada sebagian orang yang tidak peduli dengan apa yang dilakukan Israel baik di Libanon atau di Palestina atau di dataran tinggi Golan serta tidak mau memutus hubungan lamanya. Bahkan dilanjutkan dengan menyelundupkan barang Israel ke pasar negara-negara Arab.
Sejak diteken kesepakatan Oslo tahun 1993, kasus boikot Arab terhadap Israel mulai mengalami setback dan sebagian pihak berhasil memarginalkan dan melumpukan biro-biro boikot. Padahal hasil positif dari boikot itu sangat efektif dalam segala bidang dan menyebabkan kerugian Israel sekitar senilai 98 milyar dolar US selama 45 tahun. Belakangan juga budaya boikot mengalami kemunduran dari Israel yang diistilahkan media sebagai “musuh” berubah menjadi “partner dialog”.
Infiltrasi ekonomi Israel ini tidak bisa dibiarkan oleh pihak-pihak terkait resmi di negara-negara Arab dan Islam yang berkolaborasi dengan pembobolan keamanan, politik, budaya, sosial, dan psikologi. Apalagi, Israel paham bahwa selama perngalaman panjang bahwa pemaksaan status quo di lapangan secara militer tidak bisa menjamin keberhasilan proyek rasis dan ekspansinya. Israel juga berusaha melakukan infiltrasi budaya dengan menciptakan perpecahan di kalangan masyarakat Arab. Mereka yang menghembuskan perpecahan dan permusuhan antara kelompok ini pun pelakunya sama dengan pelaku penyeludupan di bidang ekonomi. (bsyr)
El-Haleej Emirat
Share this Article on :

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright BERSATU DALAM ISLAM 2012 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.